Langsung ke konten utama

Kepahitan

Ketentuan yang tidak bisa di jelaskan dengan untaian kata kata hanya sebait syair yang mampu menuliskan sebait luka secercah harapan telah sirnah hanyah luka yang selalu teringat dalam balutan jiwa
Taukah engkau begitu kecewa yang terasa bukan perkara bagaimana melupa tapi terlalu lama menggenggam kemudian melepas tanpa ada kata untuk masih membela
Jika kau ingin tau apakah setegar itu? Jawabannya tidak
Kenapa?
Karena semuanya juga butuh proses untuk mencegah memperbaiki secara perlahan tanpa tahu apa yang seharusnya dilakukan
Pilu itu masih terasa sangat terasa begitu terasa bukan perkara apa masih menginginkan bersama? Tapi kenapa harus dia yang kau damba
Kau tinggalkan tanpa pembelaan kau kembali pada peluknya yang dahulu ia juga yang akan menghancurkan kita
Kini kau kembali pada peluknya!!
Taukah kau apa yang ku sesalkan?
Dua orang yang selalu hadir dalam pertikaian kita kau agungkan ketika kau melepas genggammu
Mereka yang selalu ku tunjukkan apakah kau inginkan bersamanya? Kau selalu mengelak dan berbicara tidak pada nyatanya semuanya nyata adanya
Harusnya ku lepaskan genggangmu sejak lama sejak awal ketika mereka hadir bukan menunggu selama ini ketika jauh langkah sudah bersama
Tak ingatkah?
Ketika kau belum menjadi seperti sekarang, adakah mereka selalu menungguimu disampingmu? Membantu dikala kau butuh? Menopang dikala kau butuh bantuan? Memeluk dikala kau merasa terjatuh? Menemani ketika kau bukan menjadi siapa siapa?
Coba kau ingat siapakah yang ada disampingmu selama ini...
Tak menyangka jika kebenaran pahit itu terungkap ketika semuanya berakhir
Kau seakan menutup matamu seakan kau melupakan segala hal yang sudah kita bina selama ini
Tak taukah kau perkara itu kau tumbuhkan kekecewaan yang teramat mendalam
Kau tumbuhkan rasa penyesalan yang begitu mendalam
Kau ciptakan ketakutan yang begitu hebatnya
Kini seperti ku tak ingin mempercayai adanya kepercayaan seseorang, tak ingin mengungkap segala hal tentang asa yang ada pada pikiran yang usang
Seperti tak menginginkan lagi mengulang kisah dengan ketakutan yang sama walau dengan seseorang berbeda
Ingin ku ucap keras di dasar telingamu tak bisakah kau berkaca dengan seksama memandangi dirimu sehina itu dengan penampilan yang tak sepantasnya
Bisakah kau bersuara ketika kau berkaca dengan lantang tanyakan pada cermin itu siapakah dirimu itu?
Semanisnya kau buat sendiri seakan kau bangun dengan kepalsuan yang mampu kau tutupi dengan rapat namun kau lupa bahwa kau sudah membuka aib mu sendiri
Pantaskah kau masih merasa bahagia? Pantas untuk sekarang entah kemudian hari entah sampai kapan
Kau tak ingat bahwa keburukan tak selayaknya mendapatkan penghargaan tuhan tak pernah tidur dimana kedamaian akan berulah dengan sesukanya menghantarkan isyarat pasti
Dimana semua yang terasa akan berbalik pada akhirnya
Bukankah perusak itu perlu musnah?
Harusnya tapi sayangnya pintu itu kau buka lebar sehingga dia bersarang dengan senangnya tanpa nerfikir bagaimana keadaan yang sebenarnya dan sayangnya kau pun terperangkap di dalamnya
Pintaku jangan pernah kau sesali pada akhirnya nanti ketika semuanya terbalik dengan pasti jangan coba kau berteriak itulah perbuatanmu yang harus kau topang sendiri nanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan dengan Kepiluan

Tidak ada kata yang bisa diucap dengan baik, tidak ada cerita yang bisa terekam dengan sempurna Kala swmua kebahagiaan itu terasa begitu indah tak ada yang menahu bagaimana beban yang tertumpuk tak bisa teruai dengan sempurna Jangankan tersenyum indah mungkin tertawa terbahak pun tak mampu menutupi dengan sempurna Andai semua bisa berjalan seperti adanya layak aliran sungai yang tak berujung namun tak mungkin tak menemukan kelokan tak mungkin semuanya hanya satu arah Andai semua mampu sesuai keinginan namun nyata yang sangat nyata tak mampu benar benar tertata sesuai alur yang diinginkan Tuhan tak akan membiarkan satu tangan melukai terus menerus namun tangan itu yang masih ingin digenggam,  Tangan yang sudah lama menggenggam sudah lama menjabat dan sudah lama memeluk, Hangat peluk, hangat sikap dan hangat kasihnya masih terasa sampai detik ini Sampai kapan? Entah tuhan menghukum dengan cara seperti ini, ketika satu kata ingin mengikat namun tidak ada yang mengizinkan Tuhan tahu mana y

Ungkapan Masa Kecil

tertawa lepas berlari tanpa henti dan tersenyum bagai tiada beban namun tanpa diketahui di depan terdapat gumpalan bebatuan yang menghadang tanpa tahun terjatuh tersungkur kemudian terluka. menangis sekeras-kerasnya sehingga membuat seseorang iba dan mampu menopang dan menggendongnya. rasanya ingin sekali memluk dan kembali pada masa itu. masa  dimana aku belum mengenal kehidupan nyata dan dimana aku belum mengenal kecanggihan teknologi. hanya pelukan ibunda dan pelukan ayah yang begitu hangat aku rasa. usapan lembut tangannya yang selalu tegarkan pijakanku, kecupan mesrah darinya yang selalu buatku bahagia, segalanya hanya akan terkenang, terkenang indah memori terdahulu yang tak akan pernah musnah. masa dimana aku baru bisa belajar bergulingan kemudian belajar merangkak dan baru belajar berjalan dan berlari kencang. mereka selalu dukung dan selalukuatkan setiap pijakanku. masa ituserasa dunia tak ada yang mampu menggantikan kebahgaiaan itu. namun sekarang semuanya serasa beda

Kebenaran yang Tersembunyi

Ketika kamu memilih mundur bukan berarti semuanya akan hilang seketika bukan berarti semuanya sudah selesai Kau melupakan sesuatu, sesuatu hal yg sering kali kau anggap sepele Ada hati yg sudah kau jaga lama kemudian hilang dan pergi Semuanya tidak seketika hilang ia hanya berhenti, Iya berhenti untuk berjuang karena ia merasa perjuangannya bukan berarti apapun Kau merasa kecewa, merasa dibuang harusnya kau mulai menilai dirimu apa yang salah dalam dirimu sekarang!! Ketika yg berarti pergi itu tandanya kau sering lupa untuk memperbaiki diri untuk orang yang sedang kau jaga Kau lupa bakal ada yg lain yg akan membahagiannya suatu saat nanti Ketika orang baru hadir dia berikan semua yg kau tak punya, sedang yg ada dipikiranmu hanya materi sedang yg ia butuhkan bukan hanya materi Kau terluka berasa kau yg paling kecewa padahal yg paling kecewa adalah ia yg telah meninggalkanmu Ia yg berusaha semampunya buat memperjuangkan dan mempertahankanmu tapi kau hancurkan seketikanya saja