Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Hanya semenit

Tiada kata yang bisa terucap hanya alunan rindu yang begitu gemulai setiap detiknya menyamai bayangan yang tak mampu terwujud dengan adanya sesungguhnya Pernah suatu ketika ingin menggenggam namun hanya ingin saja tak akan bisa mewujudkan dengan pasti Hanya diam tanpa ada kata maupun ungkapan dimana hati tak mampu menyudutkan perasaan seperti awalnya ketika semuanya sudah tidak ada di depan mata hanya butuh beberapa menit untuk mendekap namun tak ada lagi Tak mampu tubuh merebahkan dengan sendu seperti halnya waktu itu mampu menyeru dan menyanding sekarang hanya sebatas ingatan Ingatan yang tak pernah putus setiap harinya mungkin bisa hanya sekejap kemudian mengingat kembali bagaimana mata lelah itu masih terus mencoba mewujudkan ingin yang seharusnya ia tak ingin lakukan Mata sayu yang selalu menemani disetiap langkah kemanapun seakan tak ingin hilang arah pada akhirnya langkah itu sudah tak lagi bisa menepikan Wajah lesuh yang selalu ia samarkan dengan senyumnya yang tak pernah

Kenangan

Kenangan itu susah Bukan susah untuk melupa hanya susah untuk terus mengingat Teringat bagaimana setiap langkah selalu menuju pada sebuah kenangan yang mengingatkan sebuah kejadian dimana kau dan aku masih menggenggam Bukan hal yang rumit hanya saja ketika semua terasa terbuka kembali ingin berbisik lirih mengapa harus mengingat Memang benar bukan perkara susah melangkahnya hanya susah memijakkan langkah dimana langkah tersebut selalu mengingatkan pada kejadian lalu yang belum benar benar sirna dalam ingatan Masih ingatkah dimana tangan dan kaki selalu menghabiskan waktu dimana mata tertuju pada sebuah alunan yang ingin rasanya tak ingin mengakhiri mungkin saat dulu itu merupakan keindahan namun untuk sekarang semuanya hanya sebuah ingatan Bukan ingatan yang harus dilupa namun ingatan yang selalu menunjukkan bahwasanya langkah ini pernah memijakkan ditempat dan suasana seperti ini Terasa ketika mata terpacu kedepan tangan mencoba menggenggam dan kaki mencoba melangkah ada bebera

Kepahitan

Ketentuan yang tidak bisa di jelaskan dengan untaian kata kata hanya sebait syair yang mampu menuliskan sebait luka secercah harapan telah sirnah hanyah luka yang selalu teringat dalam balutan jiwa Taukah engkau begitu kecewa yang terasa bukan perkara bagaimana melupa tapi terlalu lama menggenggam kemudian melepas tanpa ada kata untuk masih membela Jika kau ingin tau apakah setegar itu? Jawabannya tidak Kenapa? Karena semuanya juga butuh proses untuk mencegah memperbaiki secara perlahan tanpa tahu apa yang seharusnya dilakukan Pilu itu masih terasa sangat terasa begitu terasa bukan perkara apa masih menginginkan bersama? Tapi kenapa harus dia yang kau damba Kau tinggalkan tanpa pembelaan kau kembali pada peluknya yang dahulu ia juga yang akan menghancurkan kita Kini kau kembali pada peluknya!! Taukah kau apa yang ku sesalkan? Dua orang yang selalu hadir dalam pertikaian kita kau agungkan ketika kau melepas genggammu Mereka yang selalu ku tunjukkan apakah kau inginkan bersaman

Luka

Dan terjadi lagi luka yang selama ini sudsh tak pernah menjulur sekarang seakan mulai terbuka lagi Kerinduan yang amat dalam terobati dengan perpisahan yang teramat suram Hari yang biasa mendengar untaian syair alunan melodinya seakan musnah begitu saja Bukankah kau sendiri yang berjanji ketika ku marah kau menjadi peredam? Namun kenapa pada akhirnya semuanya benar benar sirna Kau tak lagi jadi peredam kau tak lagi jadi perencana Yang kubangun seakan tak ada guna Yang ku jaga seakan sia sia Pernahkah kau berfikir sama denganku? Pemikiran yang seharusnya mampu mengeratkan yang pada akhirnya pikiran itu juga yang memudarkan Mungkin esok hari ku bisa berteriak kencang namun pada hari ini ku hanya terdiam Kau pernah janjikan sebuah untaian mesrah kenapa kau juga yang pada akhirnya menghilangkan segalanya Sempat ku berfikir? Semudah itukah kau terima Semudah itukah kau sirnah Hubungan yang kita bangun lama roboh seketika dan kau tak ada untuk mencoba memperbaiki Yahh Ku tau

Kecewa

Kadang kita merasa bahwa hubungan lama akan menjadi kunci kita bertahan namun sisi lain itu tidak menjamin dimana semakin lama hubungan akan semakin terlihat bagaimana sikap pasangan kita sesungguhnya.. Disini saya mau bercerita tentang perjalanan saya yang semakin tak menentu arah kedepannya. Saya merupakan wanita dengan segala macam target yang selalu saya tulis dan akan saya capai namun pasangan saya adalah seseorang yang tidak ada pikoran target yang bagaimana dari sini sudah terlihat bagaimana perbedaan kami. Banyak yang bilang jika saya dengan dia lebih baik mengakhiri namun mungkin saya yang malas untuk terjebak orang baru makanya saya masih bertahan dengan harapan dia akan menjadi pribadi yang lebih baik. Namun semakin kesini semakin semuanya tak menentu sering dia tidak bisa menghargai sedemikiannya dia mencoba seakan dia tidak mempunyai saya sedang saya selalu mengingat saya mempunyai dia, ya memang mungkin perasaan wanita lebih kuat dibandingkan lelaki. Banyak aturan ya