Langsung ke konten utama

Hanya semenit

Tiada kata yang bisa terucap hanya alunan rindu yang begitu gemulai setiap detiknya menyamai bayangan yang tak mampu terwujud dengan adanya sesungguhnya
Pernah suatu ketika ingin menggenggam namun hanya ingin saja tak akan bisa mewujudkan dengan pasti
Hanya diam tanpa ada kata maupun ungkapan dimana hati tak mampu menyudutkan perasaan seperti awalnya ketika semuanya sudah tidak ada di depan mata hanya butuh beberapa menit untuk mendekap namun tak ada lagi
Tak mampu tubuh merebahkan dengan sendu seperti halnya waktu itu mampu menyeru dan menyanding sekarang hanya sebatas ingatan
Ingatan yang tak pernah putus setiap harinya mungkin bisa hanya sekejap kemudian mengingat kembali bagaimana mata lelah itu masih terus mencoba mewujudkan ingin yang seharusnya ia tak ingin lakukan
Mata sayu yang selalu menemani disetiap langkah kemanapun seakan tak ingin hilang arah pada akhirnya langkah itu sudah tak lagi bisa menepikan
Wajah lesuh yang selalu ia samarkan dengan senyumnya yang tak pernah ia keluhkan bagaimana lelahnya hanya sebatas ingin ia senangkan wanita di depannya yang sekarang tak lagi bisa ia puja dan ia pandang
Tangannya yang setia nya menggenggam seakan tak ada lagi rasa untuk terus genggam kemudian seketikanya ia lepas tanpa menoleh ataupun memandang
Hanya semenit semuanya usai tanpa ada yang bisa dipertahankan dengan baik
Hanya semenit semua kenangan akan selalu terngiang dan tak bisa tertepiskan
Hanya semenit bayangan itu masih terus terlihat menggenggam tapi hanya sebatas ingatan
Hanya semenit rindu itu mengelabui pikiran dimana semuanya tak akan ada di depan mata dengan jelas
Seketikanya teringat segala hal yang telah usai menuai segala ingatan yang pasti tak akan pernah bisa menyanjung yang baik
Mungkinkah suatu saat mampu bertemu dan bertegur sapa? Atau hanya sebatas menoleh seakan tak pernah kenal ?
Terkadang ingin rasanya menyeru kemudian membungkan tapi apa yang bisa dipertahankan tak ada yang bisa untuk sekarang ataupun besok ataupun lusa
Semua hal sudah tak lagi sama semuanya sudah seakan tak bisa untuk diperbaiki lagi
Sama seperti rasa yang sekarang yang tak mampu menerima siapapun datang seperti rasa hambar yang tak mampu untuk mencinta lagi
Keindahan yang ada dulu kini tak seindah yang dibangun ketika tangan ingin membangun kembali seperti ingin tapi tak ingin hanya ada ketakutan pada diri
Ketika tangan ingin memulai kembali rasanya tak mampu seakan takut akan membuat pilu orang didepannya karena untuk sampai saat ini perasaan belum pulih seperti adanya belum bisa menerima hadir siapapun dengan baik
Semuanya seakan tak mampu terekam pasti hanya perasaan ingin tapi tak ingin dan takut untuk sekedar memulai kembali
Rasanya hambar dan tak ingin untuk menjelaskan dengan sedetailnya karena susah untuk mengungkap hanya bisa merasa dengan pasti tanpa ada untaian
Sampai kapan?
Entahlah mungkin hanya butuh waktu untuk memaksimalkan segala keadaan hanya butuh waktu untuk mampu menerima hadir lagi dengan baik bukan sekarang tapi nanti iya nanti ....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan dengan Kepiluan

Tidak ada kata yang bisa diucap dengan baik, tidak ada cerita yang bisa terekam dengan sempurna Kala swmua kebahagiaan itu terasa begitu indah tak ada yang menahu bagaimana beban yang tertumpuk tak bisa teruai dengan sempurna Jangankan tersenyum indah mungkin tertawa terbahak pun tak mampu menutupi dengan sempurna Andai semua bisa berjalan seperti adanya layak aliran sungai yang tak berujung namun tak mungkin tak menemukan kelokan tak mungkin semuanya hanya satu arah Andai semua mampu sesuai keinginan namun nyata yang sangat nyata tak mampu benar benar tertata sesuai alur yang diinginkan Tuhan tak akan membiarkan satu tangan melukai terus menerus namun tangan itu yang masih ingin digenggam,  Tangan yang sudah lama menggenggam sudah lama menjabat dan sudah lama memeluk, Hangat peluk, hangat sikap dan hangat kasihnya masih terasa sampai detik ini Sampai kapan? Entah tuhan menghukum dengan cara seperti ini, ketika satu kata ingin mengikat namun tidak ada yang mengizinkan Tuhan tahu mana y

Ungkapan Masa Kecil

tertawa lepas berlari tanpa henti dan tersenyum bagai tiada beban namun tanpa diketahui di depan terdapat gumpalan bebatuan yang menghadang tanpa tahun terjatuh tersungkur kemudian terluka. menangis sekeras-kerasnya sehingga membuat seseorang iba dan mampu menopang dan menggendongnya. rasanya ingin sekali memluk dan kembali pada masa itu. masa  dimana aku belum mengenal kehidupan nyata dan dimana aku belum mengenal kecanggihan teknologi. hanya pelukan ibunda dan pelukan ayah yang begitu hangat aku rasa. usapan lembut tangannya yang selalu tegarkan pijakanku, kecupan mesrah darinya yang selalu buatku bahagia, segalanya hanya akan terkenang, terkenang indah memori terdahulu yang tak akan pernah musnah. masa dimana aku baru bisa belajar bergulingan kemudian belajar merangkak dan baru belajar berjalan dan berlari kencang. mereka selalu dukung dan selalukuatkan setiap pijakanku. masa ituserasa dunia tak ada yang mampu menggantikan kebahgaiaan itu. namun sekarang semuanya serasa beda

Kebenaran yang Tersembunyi

Ketika kamu memilih mundur bukan berarti semuanya akan hilang seketika bukan berarti semuanya sudah selesai Kau melupakan sesuatu, sesuatu hal yg sering kali kau anggap sepele Ada hati yg sudah kau jaga lama kemudian hilang dan pergi Semuanya tidak seketika hilang ia hanya berhenti, Iya berhenti untuk berjuang karena ia merasa perjuangannya bukan berarti apapun Kau merasa kecewa, merasa dibuang harusnya kau mulai menilai dirimu apa yang salah dalam dirimu sekarang!! Ketika yg berarti pergi itu tandanya kau sering lupa untuk memperbaiki diri untuk orang yang sedang kau jaga Kau lupa bakal ada yg lain yg akan membahagiannya suatu saat nanti Ketika orang baru hadir dia berikan semua yg kau tak punya, sedang yg ada dipikiranmu hanya materi sedang yg ia butuhkan bukan hanya materi Kau terluka berasa kau yg paling kecewa padahal yg paling kecewa adalah ia yg telah meninggalkanmu Ia yg berusaha semampunya buat memperjuangkan dan mempertahankanmu tapi kau hancurkan seketikanya saja