Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Cermin Diri

Mungkin senyum tak seindah lalu dan tawa tak mampu menghapus segalanya, namun setidaknya beriktisar dan bergandeng mampu menghapus sedikit kelelahan hati yang tak akan pernah padam akan gejolak pertikaian, semua tak akan pernah berakhir dan tak akan menemukan keberakhiran. Mengapakah? Mungkin karena hati telah lelah menuntut dan lelah untuk berikrar, namun terkadang otak mampu mendahului keinginan semu yang tiada arti namun selalu merasa ingin menjadikan semua menjadi nyata. Mengalah? Jalan terakhir untuk menghindari segala keterkaitan asa menjadi sebuah tawa dan cerita pahit. Bukan berarti merasa kalah hanya ingin mengungkap apa yg sebenarnya hati inginkan dan bagaimana otak bisa memutar segala hal menjadi keterkaitan yang lebih baik dan sempurna. Dimanakah? Entah dimana kaki berlabuh dan tangan berhenti mencari. Namun jika terfikir bagaimana tangan dan kaki mampu saling bertemu dan saling menggapai agar tak ada rasa bersalah. Namun terkadangan angan semu menuntut sebagaimana na