Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Kepalsuan Keadaan

bukan sekali atau dua kali namun sudah beberapa kali dan tak hanya hari ini namun juga sudah seperti hari lalu yang sangat lalu iya dia teman namun sudah layak saudara namun entah kenapa dia tega seakan tak mampu membuka mata maupun menangkap naungan kecil yang terjadi dia dipercaya dan dia yang selalu mendengarkan curahan ingsan lemah yang tak bisa berteriak yang aknirnya ia sendiri yang makin menjatuhkan ingsan lemah itu entah apa yang ia pikirkan? apa pantas ia disebut sebagai teman? atau memang ingsan lemah itu yang terlalu polos dan terlalu baik padanya sehingga ia dengan gampangnya menjatihkan tanpa bisa memandang maupun berpikir jernih dia layakkah? atau dia pantaskah? tak tahu lagi ingsan yang tak bersalah itu terlalu terpukul tanpa bisa ia berkata ia masih harus tersenyum dan masih harus menjadi orang biasa yang tak seharusnya ia lakukan jika ia bisa memilih ia mampu menggoncangkan keadaan seperti apa yang seharusnya terjadi namun apa dia tak mampu melakukannya karena