Langsung ke konten utama

Postingan

Hujan dengan Kepiluan

Tidak ada kata yang bisa diucap dengan baik, tidak ada cerita yang bisa terekam dengan sempurna Kala swmua kebahagiaan itu terasa begitu indah tak ada yang menahu bagaimana beban yang tertumpuk tak bisa teruai dengan sempurna Jangankan tersenyum indah mungkin tertawa terbahak pun tak mampu menutupi dengan sempurna Andai semua bisa berjalan seperti adanya layak aliran sungai yang tak berujung namun tak mungkin tak menemukan kelokan tak mungkin semuanya hanya satu arah Andai semua mampu sesuai keinginan namun nyata yang sangat nyata tak mampu benar benar tertata sesuai alur yang diinginkan Tuhan tak akan membiarkan satu tangan melukai terus menerus namun tangan itu yang masih ingin digenggam,  Tangan yang sudah lama menggenggam sudah lama menjabat dan sudah lama memeluk, Hangat peluk, hangat sikap dan hangat kasihnya masih terasa sampai detik ini Sampai kapan? Entah tuhan menghukum dengan cara seperti ini, ketika satu kata ingin mengikat namun tidak ada yang mengizinkan Tuhan tahu mana y
Postingan terbaru

Kebenaran yang Tersembunyi

Ketika kamu memilih mundur bukan berarti semuanya akan hilang seketika bukan berarti semuanya sudah selesai Kau melupakan sesuatu, sesuatu hal yg sering kali kau anggap sepele Ada hati yg sudah kau jaga lama kemudian hilang dan pergi Semuanya tidak seketika hilang ia hanya berhenti, Iya berhenti untuk berjuang karena ia merasa perjuangannya bukan berarti apapun Kau merasa kecewa, merasa dibuang harusnya kau mulai menilai dirimu apa yang salah dalam dirimu sekarang!! Ketika yg berarti pergi itu tandanya kau sering lupa untuk memperbaiki diri untuk orang yang sedang kau jaga Kau lupa bakal ada yg lain yg akan membahagiannya suatu saat nanti Ketika orang baru hadir dia berikan semua yg kau tak punya, sedang yg ada dipikiranmu hanya materi sedang yg ia butuhkan bukan hanya materi Kau terluka berasa kau yg paling kecewa padahal yg paling kecewa adalah ia yg telah meninggalkanmu Ia yg berusaha semampunya buat memperjuangkan dan mempertahankanmu tapi kau hancurkan seketikanya saja

Pengakuan

Kadang semua bayangan itu seakan hadir selalu hadir dan sering sekali hadir entah sekedar atau hanya memang selalu mencoba tidak beralih Tiap mata terpejam membuat hati ingin berteriak ingin katakan "Kenapa kau hanya ada dalam mimpi? Kenapa bukan nyata?" Rindu? Mungkin iya bisa jadi iya sejujurnya memang iya Ada sebuah alunan musik yang menceritakan keluh kesah yang selama ini terasa tapi hanya sebuah untaian perasaan "Tentang Rindu" dan hubungan di "Waktu Yang Salah" Coba sedikit dengarkan pernahkah ia mencoba menelusuri bagaimana seseorang mau berjalan di sampingnya ketika ia bukan menjadi siapa2 dan belum mempunyai apa2, seseorang tersebut dengan ikhlas membimbing menemani melewati setiap tikungan tanjakan pijakan tajam yang ia lewati Sedih tawa tangis sudah pernah seseorang lakukan untuknya sampai pada akhirnya dirinya menciptakan dunia baru untuk seseorang itu dimana peran seseorang tersebut digantikan oleh orang lain ketika ia sudah mulai melam

Hanya semenit

Tiada kata yang bisa terucap hanya alunan rindu yang begitu gemulai setiap detiknya menyamai bayangan yang tak mampu terwujud dengan adanya sesungguhnya Pernah suatu ketika ingin menggenggam namun hanya ingin saja tak akan bisa mewujudkan dengan pasti Hanya diam tanpa ada kata maupun ungkapan dimana hati tak mampu menyudutkan perasaan seperti awalnya ketika semuanya sudah tidak ada di depan mata hanya butuh beberapa menit untuk mendekap namun tak ada lagi Tak mampu tubuh merebahkan dengan sendu seperti halnya waktu itu mampu menyeru dan menyanding sekarang hanya sebatas ingatan Ingatan yang tak pernah putus setiap harinya mungkin bisa hanya sekejap kemudian mengingat kembali bagaimana mata lelah itu masih terus mencoba mewujudkan ingin yang seharusnya ia tak ingin lakukan Mata sayu yang selalu menemani disetiap langkah kemanapun seakan tak ingin hilang arah pada akhirnya langkah itu sudah tak lagi bisa menepikan Wajah lesuh yang selalu ia samarkan dengan senyumnya yang tak pernah

Kenangan

Kenangan itu susah Bukan susah untuk melupa hanya susah untuk terus mengingat Teringat bagaimana setiap langkah selalu menuju pada sebuah kenangan yang mengingatkan sebuah kejadian dimana kau dan aku masih menggenggam Bukan hal yang rumit hanya saja ketika semua terasa terbuka kembali ingin berbisik lirih mengapa harus mengingat Memang benar bukan perkara susah melangkahnya hanya susah memijakkan langkah dimana langkah tersebut selalu mengingatkan pada kejadian lalu yang belum benar benar sirna dalam ingatan Masih ingatkah dimana tangan dan kaki selalu menghabiskan waktu dimana mata tertuju pada sebuah alunan yang ingin rasanya tak ingin mengakhiri mungkin saat dulu itu merupakan keindahan namun untuk sekarang semuanya hanya sebuah ingatan Bukan ingatan yang harus dilupa namun ingatan yang selalu menunjukkan bahwasanya langkah ini pernah memijakkan ditempat dan suasana seperti ini Terasa ketika mata terpacu kedepan tangan mencoba menggenggam dan kaki mencoba melangkah ada bebera

Kepahitan

Ketentuan yang tidak bisa di jelaskan dengan untaian kata kata hanya sebait syair yang mampu menuliskan sebait luka secercah harapan telah sirnah hanyah luka yang selalu teringat dalam balutan jiwa Taukah engkau begitu kecewa yang terasa bukan perkara bagaimana melupa tapi terlalu lama menggenggam kemudian melepas tanpa ada kata untuk masih membela Jika kau ingin tau apakah setegar itu? Jawabannya tidak Kenapa? Karena semuanya juga butuh proses untuk mencegah memperbaiki secara perlahan tanpa tahu apa yang seharusnya dilakukan Pilu itu masih terasa sangat terasa begitu terasa bukan perkara apa masih menginginkan bersama? Tapi kenapa harus dia yang kau damba Kau tinggalkan tanpa pembelaan kau kembali pada peluknya yang dahulu ia juga yang akan menghancurkan kita Kini kau kembali pada peluknya!! Taukah kau apa yang ku sesalkan? Dua orang yang selalu hadir dalam pertikaian kita kau agungkan ketika kau melepas genggammu Mereka yang selalu ku tunjukkan apakah kau inginkan bersaman

Luka

Dan terjadi lagi luka yang selama ini sudsh tak pernah menjulur sekarang seakan mulai terbuka lagi Kerinduan yang amat dalam terobati dengan perpisahan yang teramat suram Hari yang biasa mendengar untaian syair alunan melodinya seakan musnah begitu saja Bukankah kau sendiri yang berjanji ketika ku marah kau menjadi peredam? Namun kenapa pada akhirnya semuanya benar benar sirna Kau tak lagi jadi peredam kau tak lagi jadi perencana Yang kubangun seakan tak ada guna Yang ku jaga seakan sia sia Pernahkah kau berfikir sama denganku? Pemikiran yang seharusnya mampu mengeratkan yang pada akhirnya pikiran itu juga yang memudarkan Mungkin esok hari ku bisa berteriak kencang namun pada hari ini ku hanya terdiam Kau pernah janjikan sebuah untaian mesrah kenapa kau juga yang pada akhirnya menghilangkan segalanya Sempat ku berfikir? Semudah itukah kau terima Semudah itukah kau sirnah Hubungan yang kita bangun lama roboh seketika dan kau tak ada untuk mencoba memperbaiki Yahh Ku tau